Kisah Hidup Panglima Besar Islam Salahuddin Al-Ayuyubi

Salahudin Al-Ayyubi bernama lengkap Yusuf Bin Najmuddin Ayyub memiliki seorang ayah Najmuddin Ayyub petinggi militer Dinasti Zenggid sebuah kerajaan yang tempatnya diperkiraan sekitar Surian dan Iran. Berlahir di Tikrit yang berubah menjadi sebuah negara IRAK tahun 1137 dari kecil Salahuddin di beri pendidikan terbaik oleh sang ayah dari berbagai bidang Sains, Sejarah, Maupun militer. memang Salahuddin besar dari keluarga Panglima besar seperti Pamannya bernama Asaduddin Syirkuh yang merupakan seorang panglima perang kepercayaan Nuruddin Zanki dari tanah kelahirnanya sehingga Salahuddin mendapatkan pendidikan sedari beliau kecil.

debut pertama salahuddin melakukan pertempuran Pada tahun 1164 sang raja Dinasti Zengdid memberikan perintah kepada Paman Salahuddin untuk membantu ngehalau pemberontakan yang terjadi di mesir ditahun tersebut beliau diajak sang paman untuk membantu pemberontakan tersebut karna Salahuddin termasuk salah satu skil berperang cukup telaten dan ia pun berhasil menahan pemberontakan dibantu sang paman.

debut pertama salahuddin melakukan pertempuran Pada tahun 1164 sang raja Dinasti Zengdid memberikan perintah kepada Paman Salahuddin untuk membantu ngehalau pemberontakan yang terjadi di mesir ditahun tersebut beliau diajak sang paman untuk membantu pemberontakan tersebut karna Salahuddin termasuk salah satu skil berperang cukup telaten dan ia pun berhasil menahan pemberontakan dibantu sang paman.

Baca Juga The King Of cocaine

Setelah pemberontakan meredah ia pun diusir secara tidak hormat oleh pemimpin wilayah mesir dan memberikan uang sejumlah 300 ribu dinar sebagai kompensansi setelah kecurigaan tersebut Paman Salahddin menyelidiki ternyata pemimpin wilayah melakukan kerja sama dengan pasukan AMALRIC 1 yang ditugaskan untuk mengambil alih mesir lalu Salahuddin diperintahkan oleh sang Paman untuk memimpin pasukan untuk menyerang pemimpin wilayah kekuasaan mesir yang di bantu Pasukan salib AMALRIC 1 dan perang pun dimenangkan oleh pasukan Salahuddin dipertempuran ini Salahuddin mengambil pernanan sangat penting untuk memenangkan pertempuran.

Pada perang tersebut menewaskan pemimpin mesir dikala itu setelah jabatan wilayah kosong Raja menunjuk Sang Paman untuk menggantikan pemimpin wilayah yang kosong tersebut namun setelah 2 bulan kemudian sang paman tewas, Tewasnya sang paman mesir kembali mengalami kekosongan pemimpin setelah mencari jabatan kosong tersbut terpilih lah Salahuddin Al-Ayyubi untuk menggantikan sang paman menjadi Pemimpin wilayah mesir. pada masa jabatannya Salahuddin banyak sekali dianggap kontroversial karna Penduduk mesir kala itu didominasi oleh kelompok Syiah sementara Salahuddin Al-Ayyubi seorang Sunni.

Tahun 1171 – 1774 salahuddin berhasil mengalahkan dinasti Fatimiah dan mengambil penuh wilayah mesir dan membangun Dinasti Ayyubiyah Salahuddin berambisi untuk menyatukan kekuatan islam seperti Mesir, Suriah. Palestina, untuk wilayah Umat Islam untuk mewujudkan ambisinya hal pertama yang Salahuddin lakukan dan memulai Ekspedisi ke wilayah Suriah ke wilayah Dinasti Zengid wilayah Salahuddin sewaktu kecil. ia mendapatkan kabar Bahwa sang Raja Zengid meniggal dunia dan tahta dialihkan ke putra mahkota yang berusia 11 Tahun yang bernama As-Salih Ismail Al-Malik sepeninggalnya sang ayah Dinasti Zengid memulai untuk memperluas wilayah perintah dari panglima tertinggi lalu ia menyerang awal mula Dinasti Damaskus.

Mendengar kabar tersebut pihak Dinasti Damaskus bertindak untuk mempertahankan wilayahnya dan mulai bersekutu dengan Salahuddin Al-Ayyubi untuk memulai ambisinya Salahuddin melebarkan kekuasaannya untuk memperebutkan wilayah kota suci Yerusallem yang berada di Palestina pada tahun 1177 dan ia pun berhasil menguasai sebagian wilayah kerjaan Yerusallem.

Tahun 1179 kerjaan Yerusallem tidak tinggal diam dan memberikan perlawanan kepada pasukan Salahuddin yang di pimpin Oleh Raja Baldwin IV dan ia berhasil menarik pasukan salahuddin sementara untuk merencakan strategi perang dan berhasil menang dalam perang tersebut dan resmi Kerajaan Yerusallem menyerah dan meminta melakukan gencatan senjata setelah mengambil alih kerjaan Yerusallem Salahuddin berambisi untuk menaklukan Kota Kelahirannya Dinasti Zengid.

Baca Juga Misteri Stupa induk Borobudur

Setelah melakukan penyerangan ternyata wilayah Zengid masih kokoh untuk pertahanan pasukannya dan Salahuddin mendapatkan laporan Jamaah Haji di Yerusallem mendapatkan serangan dari pasukan Salib yang di pimpin oleh Raynald Of CHatillon untuk memprovokasi menyerang wilayah Mekah dan Madinah 2 Kota Suci Umat Islam dan berencana untuk memindahkan Makan Nabi Muhammad ke wilayah pasukan salib, Tidak tinggal diam Salahuddin memerintahkan pasukannya untuk menyerah Pasukan salib yang sudah melanggar perjanjian damai dan bersumpah akan membunuh sang pemimpin pasukan salib.

Dan terjadilah Perang Hattin yang terjadi Kelompok Muslim yang di pimpin Salahuddin Al-Ayyubi dan Kelompok Salib dipimpin oleh Raynald Of CHatillon dibantu sekutunya, Pihak muslim berhasil mengngalahkan pasukan salib dan langsung mengeksekusi Raynald Of CHatillon sesuai yang ia ucapkan. dan membebaskan pemimpin sekutunya sebelum dibebaskan Salahuddin memberikan saran kepada pemimpin sekutu Contoh lah sang raja agung yaitu teman atau musuh terbaiknya yaitu Raja Baldwin IV dan berhasil mengambil alih lagi Yerusallem.

Baca Juga ASAL MULA DIMULAI NYA PERANG DUNIA KE SATU

Setelah berhasil dengan ambisinya berhasil Salahuddin meninggal dunia pada 4 Maret 1993 di kota Damaskus diakibatkan penyakit yang di deritanya Tifes dengan mewariskan hartanya 1 koin emas dan 40 koin perak. Salahuddin Al-Ayyubi dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan baik hati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *