Gunung Lawu, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, adalah salah satu gunung paling mistis di Indonesia. Gunung ini menyimpan banyak mitos, legenda, dan cerita rakyat yang telah diwariskan secara turun-temurun. Berikut adalah beberapa mitos yang menyelimuti Gunung Lawu:
1. Gunung Lawu sebagai Tempat Spiritual
Gunung Lawu dipercaya sebagai tempat yang sakral dan menjadi pusat spiritual bagi banyak orang Jawa. Gunung ini sering dijadikan tempat meditasi, pertapaan, dan ritual keagamaan, terutama saat malam 1 Suro (Tahun Baru dalam kalender Jawa). Banyak orang percaya bahwa Gunung Lawu adalah tempat yang memiliki energi gaib yang kuat.
2. Mitos Prabu Brawijaya V
Salah satu mitos paling terkenal adalah kisah tentang Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Konon, setelah kerajaan Majapahit runtuh, Prabu Brawijaya V mengasingkan diri di Gunung Lawu dan menghilang secara gaib di sana. Sebagian masyarakat percaya bahwa roh Prabu Brawijaya masih bersemayam di puncak Lawu dan melindungi gunung tersebut.
3. Legenda Dewi Roro Anteng dan Joko Seger
Beberapa versi cerita rakyat menghubungkan Gunung Lawu dengan legenda Dewi Roro Anteng dan Joko Seger, pendiri Kerajaan Tengger. Mereka dikisahkan melakukan perjalanan spiritual di sekitar Gunung Lawu sebelum akhirnya menetap di kawasan Bromo.
4. Misteri Pasar Setan
Di lereng Gunung Lawu, tepatnya di jalur pendakian Cemoro Sewu, terdapat mitos tentang Pasar Setan. Pendaki yang melewati tempat ini sering mendengar suara-suara seperti aktivitas pasar, namun tidak ada orang di sana. Menurut kepercayaan, jika mendengar suara ini, pendaki harus “berbelanja” dengan melemparkan barang atau uang kecil agar tidak diganggu makhluk halus.
5. Hantu dan Makhluk Halus
Gunung Lawu dikenal sebagai tempat yang penuh dengan makhluk halus, termasuk arwah penunggu, genderuwo, dan jin. Beberapa pendaki mengaku melihat penampakan atau merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata. Oleh karena itu, pendaki sering disarankan untuk menjaga perilaku dan sopan santun selama berada di gunung ini.
6. Puncak Hargo Dalem dan Hargo Dumilah
Gunung Lawu memiliki tiga puncak utama:
Hargo Dalem: Tempat ini dipercaya sebagai lokasi pertapaan Prabu Brawijaya V. Banyak orang datang untuk bersemedi atau melakukan ritual di sini.
Hargo Dumilah: Puncak tertinggi Gunung Lawu yang menjadi tujuan para pendaki.
Hargo Dumiling: Puncak ini juga dianggap memiliki energi spiritual yang kuat.
7. Larangan dan Pantangan
Ada beberapa pantangan yang harus dihormati saat mendaki Gunung Lawu, seperti:
Tidak boleh berkata kasar atau merusak alam.
Tidak boleh memetik bunga Edelweiss di sekitar puncak, karena bunga ini dianggap sakral.
Menghormati tempat-tempat tertentu yang dianggap angker atau keramat.
8. Asal-Usul Nama Gunung Lawu
Nama Lawu sendiri konon berasal dari kata “Lawu” yang berarti “menua” atau “usang.” Beberapa orang percaya bahwa gunung ini adalah tempat akhir zaman bagi Kerajaan Majapahit, yang “menua” dan akhirnya hilang.
9. Mitos Tanjakan Eyang Semar
Di jalur pendakian Gunung Lawu, ada tanjakan yang disebut Tanjakan Eyang Semar. Konon, tanjakan ini dijaga oleh sosok gaib Eyang Semar, salah satu tokoh wayang yang dihormati. Pendaki yang tidak menghormati tempat ini bisa mengalami kesulitan dalam perjalanan mereka.
10. Petilasan dan Situs Keramat
Selain puncak, di Gunung Lawu juga terdapat beberapa situs keramat, seperti:
Candi Cetho dan Candi Sukuh, yang merupakan peninggalan Hindu dan memiliki aura mistis.
Sendang Drajat, sumber mata air yang dianggap suci dan sering digunakan untuk ritual pembersihan diri.
Gunung Lawu bukan hanya sekadar destinasi pendakian, tetapi juga tempat penuh mitos yang menghubungkan dunia nyata dan dunia gaib. Apakah Anda tertarik mendaki Gunung Lawu, atau lebih ingin menjelajahi cerita mistisnya? 😊